Teknik Memelihara Caladium


Caladium atau dikenal dengan sebutan keladi merupakan tanaman keluarga Araceae yang menawarkan corak warna daun yang amat mempesona. Ada yang berwarna dominan putih, pink, merah, kuning, atau bahkan paduan dari aneka warna. Siapapun yang memandangnya pasti akan terpikat, apalagi jika menemui keladi dengan warna-warna yang mencolok, terutama hasil silangan dari negeri Thailand.

Meski tak nampak tumbuh di atas permukaan tanah, jangan buang keladi yang Anda miliki. Mungkin tanaman tersebut tengah menjalani masa tidur panjang. Berikan perlakuan agar caladium bisa bangkit dan tumbuh subur kembali.

Pesona Caladium terletak di daunnya. Lembaran daun caladium memiliki banyak corak. Dan dengan warna yang kontras dan menyolok. Namun, sayangnya tanaman ini banyak dikenal sebagai tanaman yang sulit menghasilkan daun dalam jumlah banyak secara serempak. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dan cara penanganan yang tidak benar bisa mengakibatkan caladium mengalami mogok tubuh.

Masa tidur atau mogok tumbuh seperti itu sering juga disebut sebagai dorman. Di habitat asalnya, keladi sering melakukan dormansi sebagai salahsatu cara untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Semisal, suhu dan lama penyinaran yang tidak sesuai. Kekurangan zat hara dan air.

Karena kurang air

Dalam keadaan lingkungan yang menguntungkan, keladi tumbuh secara normal dan menimbun cadangan makanan dalam umbi. Jadi, organ di dalam tanah tersebut selain berfungsi sebagai alat perkembangbiakan juga bermanfaat sebagai gudang penimbun cadangan makanan. Semakin besar ukuran umbi, maka keladi bisa memiliki waktu tidur yang semakin lama pula.

Dormansi harus segera diatasi. Sebab, jumlah cadangan makanan dalam lumbung tersebut terbatas. Jika tanaman terlalu lama melakukan dormansi, dikawatirkan tanaman yang Anda miliki akan menemui ajal.

Banyak pehobi tanaman hias mengira bahwa keladi yang ia miliki telah mati. Maka tak heran jika pehobi tersebut lantas membongkar lalu membuang tanaman kesayangannya. Padahal, tanaman tersebut sebenarnya masih hidup. Hanya saja ia tidak mengeluarkan daun ke permukaan tanah.

Ada banyak penyebab yang bisa memicu tanaman keladi Anda jadi dorman. Kondisi cuaca yang tidak mendukung serta cara perawatan yang tidak benar bisa merangsang tanaman melakukan dorman. Menurut Jalil Yumal. F, staf dari Adelia Nursery, kaladium mengalami dormansi pada waktu musim kemarau. Atau bisa juga bila tanaman tersebut mendapat jatah penyiraman yang kurang.

Kondisi kekurangan air bisa diatasi dengan jalan melakukan penyiraman dengan frekuensi yang banyak. Selain itu, media tanam juga harus diramu sedemikian rupa sehingga mampu menahan air dalam jumlah cukup dan dalam jangka waktu lama.

Jalil menyarankan sebaiknya media tanam kaladium mengandung banyak bahan organik. Media tanam seperti itu diracik dengan bahan baku cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang. Perbandingannya masing-masing yaitu 1 : 1 : 1. Selain mampu menyimpan air secara baik, media tanam seperti itu juga bersifat gembur. Media tanam yang terlalu keras dan padat juga bisa memicu Caladium jadi dorman.

Jalil mengatasi caladium dorman dengan jalan melakukan reepotting. Umbi caladium dikeluarkan dari dalam pot. Sebelum ditanam, umbi tanaman keluarga araceae tersebut direndam dulu dalam larutan perangsang atau hormon. Perendaman dilakukan selama 15 menit. Jalil menggunakan hormon bermerk dagang happy gro untuk merangsang pertumbuhan umbi caladium yang sedang dorman.

Jika semua sudah dilakukan, caladium bisa segera ditanam dalam media tanama baru yang banyak mengandung bahan organik. Sisa larutan hormon disiramkan dalam media tanam. Kondisi media tanam harus lembap. Setelah itu pot disugkup menggunakan plastik transparan. Tujuannya untuk mempertahankan kelembapan. Kaladium tersebut lalu ditaruh ditempat yang teduh (cenderung gelap) dan sejuk. Sekitar 1 – 2 minggu kemudian, tunas caladium sudah tumbuh. Anda boleh memindah tanaman tersebut menuju pot tunggal jika caladium sudah memiliki daun sebanyak 3 – 4 lembar. Atau setelah usianya 2 bulan.

Bagi para breeder tanaman hias, dormansi ternyata tidak selamanya merugikan. Masa tidur tersebut bisa dimanfaatkan agar pada periode pertumbuhan berikutnya caladium bisa memiliki jumlah daun yang banyak. Caranya sangat mudah. Keladi dikeluarkan dari media tanam lantas ditaruh dalam wadah yang kering dan bersih. Umbi tersebut lalu ditaruh di tempat yang teduh dan sejuk. Dibiarkan sampai tunasnya muncul

Tunas pertama yang muncul harus segera dipotong dengan bantuan pisau yang steril. Tujuannya supaya tidak menghambat pertumbuhan tunas berikutnya. Pemotongan tunas tersebut akan merangsang pertumbuhan tunas lain dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah itu, umbi caladium bisa segera ditanam ke dalam media yang banyak mengandung bahan organik. Sekitar 2 minggu kemudian, tunas daun baru akan menyembul ke permukaan tanah. Jumlahnya bisa dipastikan lebih dari satu.

- Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 - 3 hari sekali pada musim kemarau. Pada musim hujan frekuensi penyiraman dikurangi.

- Pemupukan

Berikan pupuk berkadar N tinggi. Unsur N memacu pertumbuhan vegetatif. Bila menggunakan pupuk lambat urai, seperti Dekastar dan Bintang Asri, taburkan saat penanaman. Namun, jika menggunakan pupuk cepat urai misal Growmore dan Hyponex, diberikan 2 minggu setelah tanam. Selanjutnya, pemupukan setiap 2 – 3 minggu pada musim hujan; musim kemarau, 4 – 6 minggu sekali.

- Media tanam gembur

Media berupa campuran tanah dengan humus, cocopeat , sekam bakar, kompos. Perbandingannya 1:1. Atau menggunakan 100%bahan organik.

berikut ini tahap-tahap memelihara caladium:

TAHAP PENANAMAN DENGAN UMBI
1. Kemasan bahan tanam asal umbi.
2. Pangkas akar di sekitar umbi.
3. Sosok umbi utuh yang siap tanam.
4. Masukan media ke dalam pot dan benamkan umbi ke media.
5. Sisakan tunas pucuk di permukaan media.
6. Sosok umbi yang bertunas.

TAHAPAN PENANAMAN ASAL BIJI
1. Bibit asal kompot siap tanam.
2. Siapkan media dalam pot dan letakkan bibit.
3. Penuhi ruang kosong dengan media.
4. Masukan tanaman ke dalam sungkup.

PENANGANAN UMBI BERSKALA EKSPOR
1. Umbi siap panen.
2. Cuci bersih umbi.
3. Rendam dalam larutan anti jamur.
4. Keringanginkan umbi.
5. Tata umbi dalam kemasan ekspor.
6. Kemasan umbi siap kirim.

PINDAH POT
1. Tanaman siap repotting.
2. Balikan pot sambil menjepit pangkal batang.
3. Isi pot baru dengan media dan letakkan tanaman.
4. Isi ruang kosong dengan tambahan media.
5. Sosok cantik setelah repotting.

TAHAPAN PEMISAHAN ANAKAN
1. Tanaman siap dipisah.
2. Sobek sisi luar polibag.
3. Sisihkan tanaman dari polibag.
4. Pisahkan anakan dengan tanaman utama dibantu pisau steril.
5. Umbi pun turut dipisah, dibantu dengan pisau steril.
6. Sosok umbi yang telah terpisah.
7. Oleskan fungisida atau kapur pada bagian yang terluka.
8. Tanam kedua bagian, anakan dan tanaman utama secara terpisah.

TEKNIK CUNGKIL MATA TUNAS
1. Iris mata tunas membentuk kotak.
2. Congkel mata tunas keluar dari umbi.
3. Sosok umbi yang telah diambil salah satu mata tunasnya.
4. Mata tunas yang telah diiris.
5. Iris mata tunas menjadi 2-4 bagian.
6. Irisan umbi siap semai.

TEKNIK PENGIRISAN UMBI UTUH
1. Umbi siap iris minimal berdiameter 2 cm.
2. Bersihkan umbi dari tanah yang melekat dengan sikat halus dan air mengalir.
3. Potong umbi tepat di tengah tunas menjadi 2 bagian.
4. Potong irisan umbi menjadi bagian lebih kecil.

TAHAPAN PENANAMAN IRISAN UMBI
1. Cuci irisan umbi di air yang mengalir hingga getah hilang.
2. Rendam dalam larutan fungisida 10-15 menit.
3. Keringanginkan irisan umbi di atas koran.
4. Semaikan umbi di atas media. Lalu tutup dengan plastik bening.
5. Pada musim panas, lapisi lagi media dengan plastik hitam dan letakkan di bawah shading net 80%.
6. Bibit umur 30 hari setelah semai.

CARA KEMAS
1. Singkirkan tanah yang melekat pada caladium poy dan cuci hingga bersih.
2. Pangkas akar.
3. Pangkas batang utama, sisakan sekitar 2 cm dari pangkal batang.
4. Penampilan umbi siap kemas.
5. Beri nama tanaman pada label.
6. Kemas dalam plastik dan siap dikirim.

CARA MENYIMPAN BENANG SARI
1. Sosok bunga keladi hias
2. Buka pelepah bunga, kerok benang sari secara hati-hati
3. Kumpulan benang sari yang sudah diambil
4. Simpan dalam wadah plastik

TAHAPN PENYILANGAN
1. Siapkan bunga dari indukan betina yang akan disilang
2. Bunga dibuka melingkar. Dimulai dari bawah ke atas
3. Betina siap kawin 1 hari sebelum jantan. Cirinya seludang berwarna kuningdan mengeluarkan warna
4. Sosok putik dari indukan betina, siap dikawinkan
5. Benang sari dioleskan ke sekeliling putik
6. Pastikan benangsari dioleskan secara merata
7. Agar aman beri alat penyangga
8. Linungi bunga dari hujan dan angin dengan bantuan plastik

YANG PELU DIPERHATIKAN SAAT PEMBIAKAN BIJI
1. Pot atau wadah harus diletakkan di tempat yang rindang, cara menyebar biji jangan terlalu padat (mencegah persaingan, tumbuh tudak sempurna)
2. Gunakan plastik untuk mencegah kedatangan serangga atau semut
3. Cara melakukan penyiraman, sebaiknya siram di permukaan tanah, jangan langsung mengenai tanah

TIPS MEMBUAT SUNGKUP TUNGGAL
1. Kawat aluminium dibuat seperti kurungan ayam. Di lingkar bagian bawah diberi pengait. Tujuannya untuk dikaitkan ke bibir pot, sehingga kurungan tidak menyentuh tanah. Ukuran kurungan harus lebih besar ketimbang tanaman
2. Lalu kerangka dilapisi plastik. Bagian atas diikat erat. Bagian bawah, plastik diikat dengan karet sampai ke pot
3. Gunakan pot yang mampu menyimpan air dan di bawahnya diberi air

TENIK POTONG PUCUK

A. Tanpa memotong tunas atas
1. Tunas tumbuh perlahan
2. Dominasi apikal terbentuk, sehingga tunas samping tidak terbentuk
3. Dalam 1 umbi hanya tumbuh 4-5 daun

B. Memotong tunas atas
1. Potong tunas atas 1
2. Tunas samping tumbuh
3. Jumlah daun lebih banyak

SYARAT POTONG PUCUK
1. Diameter umbi 3,75-6,25 cm
2. Lebar pemotongan tunas ¼ bagian dari diameter tangkai daun
3. Beberapa pucuk dalam umbi yang berukuran sama dapat dipotong pucu. Namun, perlakuan potong pucuk tidak dilakukan bila terdapat 5 pucuk berukuran sama

1 komentar: