Produksi tanaman bawang putih di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, namun untuk mencukupi kebutuhan, Indo-nesia sampai sekarang masih impor yang cukup besar. Berdasarkan angka BPS tahun 1998 luas panen bawang putih di Indonesia seluas 36.563 ha dengan produksi 287.506 ton atau hasil rata-rata 7,9 t/ha. Untuk Jawa Tengah luas panen 6.320 dengan produksi 34.805 ton dengan hasil rata-rata 5,5 t/ha.
Seringkali penanaman bawang putih mengalami kehancuran, karena gagalnya panen akibat gangguan hama dan penyakit. Tidak sedikit jenis penyakit yang menye-babkan panen bawang putih gagal, mulai dari cendawan, bakteri sampai virus. Diantara ketiga kelompok tersebut yang paling sering menyerang bawang putih adalah penyakit bercak ungu yang dise-babkan oleh jamur Alternaria porri, yang dapat menyerang seluruh bagian tanaman bawang putih pada semua stadia per-tumbuhan (Black et al., 1985). Patogen ter-sebut dapat menyebabkan kerugian dengan berbagai variasi, seperti di Denmark bisa mencapai 25%-30% pada bawang daun dan di Thailand pada bawang putih mencapai 40% - 90% (Sastrahidayat, 1995). Di Indonesia data mengenai kerugian hasil oleh patogen ini sangat bervariasi dari yang ringan sampai yang berat. Serangan yang berat dapat menurunkan hasil atau kerusakan tanaman antara 30% - 40% (Rukmana, 1994).
Mulsa daun cengkeh disamping mem-punyai peran dalam menekan kehilangan air tanah sehingga mempertahankan kelem-baban, menjaga suhu tanah, menekan erosi melalui pengurangan langsung pukulan air hujan terhadap tanah juga dapat menekan intensitas serangan cendawan yang meru-pakan salah satu hambatan dalam mencapai hasil optimum bawang putih dataran tinggi (Stoner et al., 1996; Foshee et al., 1996; Rickerl et al., 1992; Stauffer, 1996; Mano-hara et al., 1993).
Penggunaan mulsa daun cengkeh di-harapkan selain dapat meningkatkan pro-duktivitas lahan juga dapat menekan per-kembangan penyakit bercak ungu Alternaria porri.
Menurut Ueda et al., (1992), tanaman cengkeh diketahui mengandung beberapa senyawa volatil yang memiliki aktivitas antibiotik terhadap cendawan dan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa be-berapa macam produk cengkeh (eugenol, tepung daun dan seresah daun cengkeh) dapat digunakan untuk pengendalian pe-nyakit busuk batang panili dan mengham-bat pertumbuhan beberapa jamur patogen seperti Phytophthora capsici, Rhizoctonia solani dan Sclerotium rolfsii (Mustika dan Rachmat, 1993).
Anda dapat melihat dan mengunduh Pengaruh Mulsa Terhadap Tanaman Bawang Merah Dan Bawang Putih selengkapnya dengan menekan tombol download dibawah ini.
0 Komentar: