Tahukah anda tanaman ini? Yang pasti anda sering melihat tanaman ini diselokan atau tempat lembab lainnya. Terkesan sebagai tanaman yang tidak berguna. Tapi tahukah anda bahwa Kitolod ini sangat berkhasiat untuk penyembuhan gangguan mata (rabun, katarak, minus dan plus) dan kanker?
Secara ilmiah tanaman ini mempunyai nama ilmiah Isotoma longiflora atau Laurentia longiflora yang mengandung senyawa alkaloid yakni lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman lain memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik), menghilangkan nyeri dan menghentikan pendarahan.
Tanaman yang berasal dari India Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Kitolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.
Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan poliferol. (tanaman ini beracun, untuk setiap kali minum tidak boleh lebih dari 3 lembar daun.)
Efek Farmakologis: Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan).
Menurut Prof. (HC) Dr. H.W. Isnandar, seorang pakar TOGA pimpinan Jamu Dayang Sumbi, bunga segar kitolod dapat untuk pengobatan mata mulai dari rabun, katarak bahkan mata minus dan plus. Hanya dengan mengambil bunga kitolod yang masih segar, kemudian dimasukkan ke dalam segelas air putih, gelas ditutup dan dibiarkan 5 menit kemudian digunakan untuk merambang atau merendam mata. Hal ini dilakukan tiap hari sampai sembuh.
Selain bunganya, di beberapa daerah juga digunakan beberapa daun kitolod yang telah dipotong pucuknya, kemudian dicelupkan dalam segelas air bersih dan digunakan untuk menetesi mata. Mata akan terasa sangat pedih, tetesi terus sampai rasa pedihnya berkurang dan hilang.
Perlu diingat, baik bunga maupun daun kitolod yang digunakan haruslah benar benar bersih. Disarankan untuk menggunakan daun atau bunga kitolod yang dibudidayakan, atau tidak mengunakan tanaman ki tolod yang berasal dari tempat yang kotor yang pada akhirnya justru akan memperparah penyakit mata kita.
Cara pembuatan kitolod menjadi obat herbal:
Bahan:
- Tumbuhan Kitolod 7 tangkai (dari akar hingga daun);
- Lempuyang 7 tangkai (dari akar hingga daun);
- Kesambi (Inbau) 7 pucuk daun;
- Benalu teh 7 lembar (yang basah);
- Benalu cengkeh 7 lembar (yang basah);
- Benalu coklat 7 lembar (yang basah);
Cara membuat :
- Rebus semua bahan dengan air sebanyak 3 gelas hingga mendidih, sisakan hingga 2.5 gelas.
- Setelah dingin peras dan ambil airnya saja,
- sisihkan.
0 Komentar: