Setelah di minggu-minggu kemarin kita membahasa tentang Hama Tanaman Jagung dan Hama Tanaman Tomat, maka kali ini giliran hama tanaman cabai yang akan kita bahas. Sama halnya dengan tanaman lain jika sudah terserang hama dan penyakit, produktivitas tanaman cabai juga akan menurun bahkan tanaman akan mengalami kematian. Terdapat beberapa jenis penyakit dan hama pada tanaman cabai, seperti yang akan kami bahas pada kesempatan kali ini, hama pada tanaman biasa nya terjadi pada awal-awal penanaman.
llPupa berwarna coklat terang berkilauan atau coklat gelap. Pupa dibentuk di permukaan bawah tanah dengan kokon terbuat dari tanah. Fase pupa adalah 5 – 6 hari. Daur hidup A. ipsilon dari telur sampai dewasa adalah 36 – 42 hari. Lamanya daur hidup tergag pada tinggi rendahnya suhu udara.
Gejala Serangan
Serangan ulat tanah ditandai dengan terpotongnya tanaman pada pangkal batang sehingga tanaman rebah. Tanaman muda yang berbatang kecil sering dipotong.
Penanganan
- Cara pengendalian Membunuh satu-persatu.
- Penggunaan insektisida seperti Furadan 3G di sekitar pangkal batang.
Gejala Serangan
Penanganan
- Sanitasi lahan dari gulma,
- Pengolahan tanah yang intensif.
- Pembutitan, mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya,
- Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
- Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV (Spodoptera litura – Nuclear Polyhedrosis Virus), cendawan Cordisep, nematoda Steinernema sp., predator Sycanus sp., Andrallus spinideus, Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae.
- Dalam hal cara lain tidak dapat menekan populasi hama, digunakan insektisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas serangan mencapai lebih atau sama dengan 12,5 % per tanaman contoh.
Gejala Serangan
Penanganan
- Pengendalian dengan Agrimec18 EC, Trigard.
Perkembangan pupa menjadi trips muda meningkat pada kelembaban relatif rendah dan suhu relatif tinggi. Daur hidup sekitar 20 hari, di dataran rendah 7 – 12 hari. Hidup berkelompok.
Gejala Serangan
Penanganan
- Secara teknis dapat dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman atau tidak menanam cabe secara bertahap dengan selisih waktu lebih lama, selain itu dapat juga menggunakan perangkap kuning yang dilapisi lem.
- Penyemprotan insektisida Winder 25WP konsentrasi anjuran 0.25 - 0.5 gr /liter atau bisa juga menggunakan insektisida bentuk cair Winder 100EC dengan konsenstrasi 0.5 – 1 cc/L.
Gejala Serangan
- Dampak langsung serangan : tanaman menjadi keriput, tumbuh kerdil, warna daun kekuningan, terpuntir, layu dan mati. Kutu biasanya berkelompok di bawah permukaan daun, menghisap cairan daun muda dan bagian tanaman yang masih muda (pucuk). Eksudat yang dikeluarkan kutu mengandung madu, sehingga mendorong tumbuhnya cendawan embun jelaga pada daun yang dapat menghambat proses fotosintesa.
- Dampak secara tidak langsung : kutu daun merupakan vektor lebih dari 150 strain virus, terutama penyakit virus CMV (Cucumber Mosaic Virus), PVY (Potato Virus Y), dan CVMV.
Penanganan
- Sanitasi gulma dan bagian tanaman yang terserang, dan selanjutnya dibakar atau dimusnahkan.
- Penggunaan kain kassa / kelambu di bedengan pesemaian baik untuk menekan serangan kutu daun,
- Penggunaan perangkap air berwarna kuning sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang ditengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
- Pemanfaatan parasitoid Aphidius sp., predator kumbang Coccinella transversalis, Menochillus sexmaculata, Chrysopa sp., larva syrphidae, Harmonia octomaculata, Microphis lineata, Veranius sp. dan patogen Entomophthora sp., Verticillium sp.
- Penggunaan insektisida.
Serangga dewasa tergolong gesit mirip lalat rumah, banyak ditemukan pada siang atau sore hari terbang di sela-sela tanaman. Imago berukuran panjang sekitar 6 – 8 mm dan lebar 3 mm. Torak berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat atau hitam. Pada lalat betina ujung abdomen lebih runcing dan mempunyai alat peletak telur (ovipositor) yang cukup kuat untuk menembus kulit buah, sedangkan pada lalat jantan abdomen lebih bulat. Siklus hidup di daerah tropis ± 25 hari. Serangga betina dapat meletakkan telur 1 – 40 butir /buah/hari, dan betina dapat menghasilkan telur 1200 – 1500 butir.
Gejala Serangan
Penanganan
- Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
- Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan.
- Menggunakan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yang telah diolesi minyak goreng, atau diberi air.
- Menggunakan perangkap kuning seperti yang dilakukan pada hama thrips. Karena umumnya serangga-serangga tersebut sangat menyukai warna-warna mencolok.
- Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.
Hama ini bersifat polifag, selain tomat juga menyerang cabai, kacang panjang, karet, teh, tembakau, jeruk, dan tanaman hias.
Gejala Serangan
Penanganan
- Sanitasi dengan mengeradikasi bagian tanaman terserang dan memusnahkannya.
- Pemanfaatan musuh alami yaitu predator Amblyseius cucumeris. Pengendalian hayati juga dapat dilakukan dengan entomopatogen Hirsutella sp. dan Chrysopidae.
- Dalam hal cara lain tidak dapat menekan populasi hama, dapat digunakan pestisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas serangan mencapai lebih atau sama dengan 15 % per tanaman contoh.
Apabila anda merasa ada keterangan atau isi artikel yang masih kurang silahkan anda layangkan kritik dan saran anda di kolom komentar dibawah.
0 Komentar: