Budidaya Kangkung (Ipomoea Reptans)



PENDAHULUAN
Kangkung (Ipomoea reptans) tergolong tanaman sayur yang sangat populer dan banyak peminatnya. Tanaman ini berasal dari India yang kemudian menyebar ke berbagai negara di Asia, Afrika, dan Australia. Kangkung terdiri dari 2 jenis yakni kangkung darat yang disebut kangkung Cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, dan parit-parit. Perbedaan dari kedua jenis kangkung ini adalah:
-          Warna Bunga, kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunganya putih bersih;
-          Bentuk Daun dan Batang, kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari kangkung darat. Kangkung air berbatang hijau sedangkan kangkung darat putih kehijauan;
-          Kebiasaan Berbiji, kangkung darat lebih banyak berbiji daripada kangkung air. Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air diperbanyak dengan stek pucuk batang.

SYARAT TUMBUH
  • Iklim yang dikehendaki adalah iklim yang panas dan lembab;
  • Tanah yang kaya bahan organik;
  • Kangkung darat menghendaki tempat basah tetapi tidak tergenang air;
  • Kangkung air, tempat harus tergenang air dangkal sekitar 10 cm;
  • Dapat tumbuh di dataran rendah sampai dengan 2.000 m dpl.

PEMBIBITAN
Tanaman kangkung darat umumnya diperbanyak melalui biji sedangkan kangkung air dengan menggunakan stek pucuk batang. Penggunaan stek batang yang muda dengan panjang 20-30 cm dan diambil dari tanaman yang tumbuh subur, berbatang besar, tanaman yang cukup tua, daun besar dan bagus.

KANGKUNG DARAT
1.      Penyiapan Lahan
Lahan dibersihkan dan diolah satu bulan sebelum penanaman, dicangkul sedalam 20-30 cm. Kemudian dibuat bedeng dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 15-20 cm, panjang bedengan tergantung kebutuhan. Antara bedeng dibuatkan parit drainase selebar 30-50 cm. Pada saat pembuatan bedeng perlu diberikan pupuk kandang/kompos dengan dosis 20 ton/Ha atau 20 kg untuk bedeng seluas 10 m2. Pupuk kandang disebar dan dicampur merata dengan lapisan atas tanah bedengan.
2.      Penanaman
Biji kangkung ditanam dengan cara tugal dengan jarak tanam 15 x 15 cm sedalam 5 cm dengan biji 2-3 biji per lubang. Dapat pula ditanam dalam bentuk garitan dengan jarak antara garitan 20-30 cm, setelah benih ditabur garitan ditutup dengan lapisan tanah tipis.
3.      Pemupukan
Pemupukan pada tanaman kangkung selain pupuk kandang atau kompos dapat pula diberikan pupuk urea dengan dosis 100 gr untuk bedeng seluas 10 m2. Pemberian pupuk dengan cara garitan 5 cm di samping tanaman, atau dapat pula dengan disiramkan dengan dosis 1 sendok makan per 20 liter air. Penyiraman dilakukan setelah tanaman kangkung berumur 7-10 hari dan dan diulang 3-4 hari sekali. Dosis Urea dalam air siraman jangan lebih dari anjuran karena tanaman dapat mati.
4.      Panen
Tanaman kangkung dapat dipanen dengan cara pangkas atau mencabut. Bila dipanen dengan cara pangkas dapat dilakukan pada umur tanaman 1-1,5 bulan, kemudian diulangi 3 minggu kemudian. Setelah 4-5 kali pangkas tanaman dibiarkan tumbuh sampai berbunga dan berbiji untuk kemudian dipakai untuk benih. Panen dengan cabutan dilakukan pada umur 3-4 minggu, tanaman yang telah dicabut kemudian dicuci dalam air dan siap dijual atau dikonsumsi.

KANGKUNG AIR
a.      Penyiapan Lahan
Petak yang akan dijadikan kolam penanaman harus diupayakan agar dapat menahan air minimal setinggi 5 cm. Dua minggu sebelum tanam, kolam dikeringkan, dibersihkan dari rumput-rumputan dan tanaman air lainnya, kemudian lahan digenmburkan dan diberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 ton/Ha. Setelah itu dibiarkan kemudian 2 hari sebelum tanam kolam ditaburi dengan pupuk Urea dengan dosis 100 Kg/Ha atau 100 gr/10 m2.
b.      Penanaman
Penanaman dilakukan dengan stek yang muda sepanjang 20-30 cm dengan jarak tanam 20 x 20 cm dengan cara membenamkan ½ bagian stek ke dalam tanah becek. Kemudian 3-4 hari setelah penanaman stek bibit, kolam diisi air secara perlahan sampai setinggi 5 cm, jangan dibiarkan air mengalir deras karena akan menghanyutkan stek yang baru ditanam.
c.       Pemeliharaan
Setiap 2 minggu harus dilakukan penyiangan terhadap rumput liar. Selain itu perlu pula dilakukan perbaikan terhadap pematang di sekeliling kolam agar air dapat dipertahankan maksimal 10 cm.
d.      Panen
Setelah tanaman berumur 1,5 bulan sudah dapat dipanen dengan cara memangkas ujung pucuk yang masih muda. Untuk mempertahankan kesuburan kolam setiap bulan dapat ditaburi dengan pupuk Urea sebanyak 25-50 Kg/Ha, pada saat pemupukan ketinggian air kola dikurangi sampai 5 cm.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
Hama yang menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas. Diantaranya belalang dan ulat daun. Untuk mencegah terjadinya over populasi, semprotkan insiktesida seperti Basudin atau Diazionon 60 EC dengan dosis 22 cc/liter air pada tanaman kangkung air, sebelum penyemprotan sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari kemudian diairi kembali.
Penyakit yang sering menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo ipomoea panduratae), pengendaliannya dengan menyemprotkan dengan fungisida Dithane M 45 atau Benlate sesuai dosis anjuran.

0 Komentar: