Budidaya Tanaman Sawi

Tanaman sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari untuk dikonsumsi dan banyak diusahakan petani di pedesaan. Ada tiga jenis sawi yang dikenal yakni, Sawi Hijau, daunnya hijau, pelepah agak pipih, dapat hidup di tanah kering. Sawi Jabung, daunnya lebih besar daripada sawi hijau dan hidup di tanah kering. Sawi Putih, daunnya agak berbulu, rasa dan baunya tajam, tidak tahan hujan dan mudah terserang penyakit.
 
  • Dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi (5 s/d 1.200 m dpl); 
  • Menghendaki tanah yang subur dan gembur; 
  • Dapat hidup di tempat yang berhawa maupun berhawa dingin. 
Pengolahan Lahan 
  • Lahan dibersihkan dan diolah 2 mingu intensif sebelum tanam, dicangkul sedalam 20-30 cm; 
  • Kemudian dibuat bedeng dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi bedeng 15-20 cm, dengan panjang bedeng tergantung pada ukuran kebun. Jarak antara bedeng 20-30 cm; 
  • Pada saat pembuatan bedeng diberikan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/Ha atau 20 kg/10 m2, pupuk disebar merata di atas bedeng. 
Persemaian 
  • Tanaman sawi dapat ditanam langsung di kebun maupun melalui persemaian; 
  • Melalui persemaian dapat menghemat benih dan menjamin keseragaman tanaman di kebun; 
  • Pembuatan persemaian sama dengan tanaman sayuran lainnya seperti; petsai dan kubis. Yakni menggunakan media tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau kompos perbandingan 2 : 1. Persemaian diberi atau yang menghadap ke sebelah timur (agak mendapat sinar matahari langsung). 
Penanaman 
  • Setelah bibit di persemaian berumur 1 minggu dipindahkan ke koker, kemudian setelah tanaman di koker telah berdaun 4-5 (umur 4-5 minggu) sudah siap untuk ditanam di kebun; 
  • Sebelum bibit ditanam sebaiknya bedeng diberikan pupuk Urea dengan dosis 20 gram/m2, pemupukan dengan cara disebar merata di atas bedengan kemudian ditutup dengan tanah halus tipis-tipis; 
  • Jarak lubang tanam 40 x 40 cm, satu tanaman per lubang. 
Pemeliharaan 
  • Penanaman sebaiknya pada sore hari untuk menghindari sinar terik matahari pada saat tanaman baru saja dipindahkan, pada iklim yang kering bila memungkinkan tanaman perlu disiram setiap hari pada awal pertumbuhan (3-4 hari); 
  • Penyiangan rumput dan pendagiran dilakukan 2 minggu sekali sambil menggemburkan tanah; 
  • Pupuk susulan diberikan pada umur tanaman 3 minggu dengan pupuk Urea dengan dosis 20 gram/m2 yang diberikan secara tugal atau garitan 5 cm di samping tanaman; 
  • Pupuk dapat pula diberikan dengan cara menyiram dimana 1 sendok pupuk Urea dilarutkan dalam 20 liter air. 
  1. Hama Ulat Daun, Plulella maculipennis. Ulat ini memakan bagian daging daun (epidermis) sebelah bawah yang masih muda, terutama pucuk-pucuk daun, sehingga tinggal urat-urat daun. Bila belum terlambat dapat diberantas dengan menggunakan insektisida sesuai jenis dan dosis anjuran. 
  2. Penyakit. Penyebabnya cendawan Rhizoctonia. Sering menyerang tanaman muda di persemaian dengan gejala tanaman layu (akar dan leher akar busuk). Bila belum terlambat dapat diberantas dengan menggunakan fungisida seperti Dithane M 45 atau jenis lain dengan dosis sesuai anjuran. 
Tanaman sawi sudah dapat dipanen pada umur 40-50 hari, sedangkan untuk keperluan untuk asinan tanaman dipanen sedikit agak tua yakni umur 60-70 hari.
Anonim, 1989.Gema Penyuluhan No. 38/NAEP/1989. Badan Diklat dan Penyuluhan Pertanian Deptan, Jakarta.

0 Komentar: