GEJALA SERANGAN:
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji terbalut benang pintal.
PENGENDALIAN:
- Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva, Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
- Menggunakan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji.
PENGENDALIAN:
- Penggunaan varietas unggul
- Penggiliran tanaman
- Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere (Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis
- Penggunaan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Pada hama kumbang ini serangannya yaitu memakan daun tetapi masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan lebih menyukai pada bagian ujung pucuk daun.
PENGENDALIAN:
- Penggiliran tanaman
- Penggunaan insektisida
- Hama langsung diambil dan dibunuh
GEJALA SERANGAN:
Gejala kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun dari arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya tersisa tulang-tulang daun.
PENGENDALIAN:
- Penggunaan mulsa jerami
- Pergiliran tanaman
- Penggunaan parasitoid Trichogrammatoidea
- Penyemprotan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Hama ini terutama merusak daun, meskipun polong muda dapat dirusakkan juga. Daun yang terserang tampak dari jauh berwarna keputih-putihan. Larva menyerang daun dengan serakah sehingga daun tinggal tulang-tulangnya saja, dan tanaman kedelai tampak gundul.
PENGENDALIAN:
- Pembersihan lahan
- Pengairan yang teratur
- Pembakaran tanaman
- Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV (Spodoptera litura – Nuclear Polyhedrosis Virus), cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp., predator Sycanus sp., Andrallus spinideus, Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
- Penggunaan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Layu, pertumbuhannya terhambat.
PENGENDALIAN:
- Menanam kedelai pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, memenuhi syarat, tidak ditumbuhi tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan
- Membuang bagian tanaman yang terserang hama dan membakarnya
- Menggunakan musuh alami (predator maupun parasit)
- Penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.
GEJALA SERANGAN:
Larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman.
PENGENDALIAN:
- Penyemprotan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun dan merusak bunga
PENGENDALIAN:
- Penggunaan insektisida
GEJALA SERANGAN:
Tanda serangan awal berupa bintik-bintik putih pada kotiledon, daun pertama atau daun kedua, yaitu bekas tusukan alat peletak telur lalat. Tanda serangan larva pada kotiledon atau daun berupa telur atau garis lengkung berwarna coklat bekas gerakannya. Serangan larva sebelum umur 13 hari dapat menyebabkan kematian tanaman.
PENGENDALIAN:
- Waktu tanam pada saat tanah masih lembab dan subur (tidak pada bulan-bulan kering)
- Penyemprotan Agrothion 50 EC, Azodrin 15 WSC, Sumithoin 50 EC, Surecide 25 EC
Jika ada Hama Tanaman Kedelai baru atau yang belum kami sebutkan, silahkan anda tambahkan di kolom komentar dibawah, nanti akan segera kami tambahkan pada artikel ini.
0 Komentar: