Berbagai Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit


Kelapa sawit terbukti memberikan peran yang nyata dalam pembangunan perekonomian, sosial, dan lingkungan di indonesia, peran tersebut terutama dalam hal penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, perolehan devisa bagi negara, mendukung industri dalam negeri berbasis bahan dasar kelapa sawit, pemanfaatan lahan kritis, sumber oksigen bagi kehidupan, dan menyerap karbon dari udara.

Luas areal kelapa sawit di indonesia tahun 2008 menurut Dirjenbun, diperkirakan mencapai 7,4 juta ha dan produksi Crude Palm Oil (CPO) mencapai 17,5 juta ton. Luas areal ini akan berkembang terus sejalan dengan kebijakan revitalisasi perkebunan, kelapa sawit bukan monopoli perusahaan skala besar milik pemerintas dan swasta, tetapi terbuka luas untuk diusahakan pekebun rakyat.

CPO berasal dari pengolahan tandan buah segar (TBS), setiap ton TBS yang diolah dapat menghasilkan 140-200 kg CPO dan limbah atau produk samping, antara lain:

- Limbah padat
- Limbah cair
- Gas

Limbah cair yang dihasilkan cukup banyak yaitu berkisar 600-700 kg, bilamana limbah atau probuk cair sampingan ini tidak diolah akan menimbulkan masalah berupa penumpukan limbah dan resiko cairan serta gas.

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi informasi kepada pembaca tentang pemanfaatan limbah atau produk samping kelapa sawit yang dapat menyumbangkan manfaaat dan nilai ekonomis yang tinggi bagi pekebun dan pabrik.


POTENSI LIMBAH KELAPA SAWIT


Limbah kelapa sawit memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan memberi nilai ekonomi dalam bidang pertanian dan industri yaitu : pupuk, kompos, kertas, arang, dll. Limbah kelapa sawit terdiri dari tandan kosong, pelepah, daun, serat buah, cangkang, limbah cair, dan gas. Pada tabel 1 disajikan jenis, potensi, dan manfaat limbah kelapa sawit.


Limbah kelapa sawit menghasilkan unsur hara makro yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, posfor, kalium, magnesium, dan kalsium. Kandungan unsur hara atas dasar persen berat kering dari berbagai jenis limbah kelapa sawit disajikan dalam tabel 2.



PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT

A.Pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk pertanian.

1.Pemanfaatan tandan kosong

Tandan kososng pada kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai mulsa, kompos dan pupuk organik, bokasi

a.Tandan kosong sebagai mulsa
Tandan kososng pada kelapa sawit berfungsi ganda yaitu menambah hara dan kandungan bahan organik yang diperlukan untuk sifat fisik tanah. Setiap ton tandan kososng mengandung unsur hara N,P,K, dan Mg secara berturut-turut setara dengan 3 kg urea, 0,6 kh CIRP, 12 kg MOP dan 2 kg Kieserit.

Penempatan tankos sebagai mulsa dapat dilakukan dengan menyusun selapis dipiringan pada jarak 50 cm dari pangkal batang. Melalui kegiatan mikroorganisme atau proses mineralisasi, unsur hara dalam tankos kembali kedalam tanah. Namun tidak seluruhnya hara dapat diserap oleh akar tanaman disebabkan beberapa hal yaitu:

- Unsur hara N termobilisasi atau digunakan mikroorganisme tanah untuk kelangsungan hidupnya, tercuci oleh air perkolasi kelapisan tanah yang lebih dalam.
- Unsur hara P termobilisasi dan berubah menjadi senyawa yang sukar larut
- Unsur K dan Mg tercuci oleh air perkolasi ke lapisan tanah yang lebih dalam


b.Tandan kosong sebagai kompos dan pupuk organik

Kompos merupakan limbah padat yang mengandung bahan organik, dan jika pelapukannya berlangsung dengan baik disebut pupuk organik. Sebelum melaksanakan pengomposan tankos bahan baku dirajang dengan ukuran 3-5 cm agar proses dekomposisi dapat dipercepat.

Penguraian bahan organik dapat berlangsung pada kelembapan lingkungan yaitu antara 50-60 %. Pertumbuhan mikroba membutuhkan nitrogen dan jika nisbah C/N dalam limbah terlalu besar berarti N tidak mencukupi dan mikroba akan menggunakan cadangan N yang tersapat dalam tanah dan tanah tempat pembuangan akan mengalami defisiensi N. jika nisbah C/N bernilai sekitar 20 akan terjadi pengomposan limbah atas kekurangan limbah sendiri tanpa mengganggu keseimbangan cadangan nitrogen setempat, pengomposan harus dikerjakan dengan nisbah antara 15-20.


c.Tandan kososng sebagai kompos bokasi

Bokasi merupakan hasil fermentasi bahan organik, tahapan pembuatan bahan organik dengan pembuatan bokasi dengan memanfaatkan limbah tandan kososng kelapa sawit adalah sebagai berikut:

- Tandan kosong kelapa sawit yang telah dirajang ditambah dengan dedak dan sekam padi lalu dicampur rata menjadi adonan
- Gula pasir, EM4, dan air dicampur lalu disiram perlahan – lahan ke adonan sampai kandungan air adonan mencapai 50%
- Adonan dibungkus lalu ditutup dengan plastik atau karung goni selama 4 hari
- Pertahankan suhu adonan 40-50 derajat C, jika adonan lebih dari 50 derajat C, didinginkan dengan cara dibuka karung lalu adonan dibalik – balik, kemudian ditutup lagi
- Adonan disimpan dalam ruang yang terbuka namun tidak boleh terneka matahari atau hujan.



2.Pemanfaatan pelepah untuk pakan ternak

Pelepah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dengan komposisi :

- Pelepah sawit 55%
- Rumput lapangan 30%
- Lumpur sawit / solid 15%

Limbah kelapa sawit seperti batang, buah, dan daun, berpotensi untuk diolah menjadi bahan-bahan yang bermanfaat dibidang pertanian dan bahan baku industri, pengolahan limbah ini memerlukan teknologi dan biaya yang besar sehingga diperlukan pemberdayaan SDM pekebun model kemitraan antara pekebun dan pabrik kelapa sawit (PKS)

0 Komentar: