Pertumbuhan dan Perkembangan Pohon Meranti

Meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3-0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan BJ-nya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.

Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.

Meranti merah merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk berbagai keperluan di kawasan malaysia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumah tangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

A. Biji Meranti dan Perkecambahanya
Biji peranti merupakan salah satu jenis biji yang bersayap yaitu biji yang mempunyai alat penyebaran berupa sayap yang berfungsi untuk mengurangi benturan di tanah dan meningkatkan daya jelajah persebaran biji meranti (Sohera pinanga). Biji meranti sering juga di sebut biji tengkawang oleh suku dayak kalimantan yang di manfaatkan untuk bahan baku pembuatan minyak tengkawang.

Tipe perkecaambahan meranti merupakan tipe perkecambahan epigeal yaitu tipe perkecambahan yang terjadi jika plumula dan kotiledon naik ke permukaan tanah. Perkecambahan meranti biasanya terjadi pada musim panen biji meranti karena bijinya yang bersayap yang menyebabkan biji meranti sulit di kumpulkan dan bersufat biji rekalsitran yaitu benih yang masa dormansi relatif singkat.

Perkecambahan meranti terjadi relatif cepat yaitu kurang lebih hanya seminggu saja plumula dan kotiledon sudah tampak dan terangkat dari tanah. Gambar perkecambahan meranti yaitu sebagai berikut:


B. Semai Meranti
Meranti tingkat semai yaitu merupakan tahapan lanjutan setelah benih meranti berkecambah.Semai merupakan tingkatan awal dmna akar,dau,batang sudah tampak. Semai meraanti pada umumnya berusia sampa umur tiga bulan yang mempunyai kriteria yaitu tingginya lebih dari 1 meter.sebagai contoh tingkatan semai meranti yaitu sebagai berikut:


C. Meranti Tingkat Pancang
Meranti tingkat pancang merupakan tingkatan dimana tegakan meranti yang tingginya sudah lebuh dari 1,5 meter sampai dengan 10 meter. Maka pada tingkatan ini meranti dinamakan tingkat pancang.contoh gambar sebgai berikut:


D. Meranti Tingkat Tiang
Tingkat tiang merupakan tahap tegakan meranti untuk menuju masa dewasa atau menjadi pohon besar. Pada fase ini meranti tingkat tiang mempunyai diameter batang antara 10 cm - 20 cm.


E. Meranti Tingkat Tegakan
Pada Meranti tingkat tegakan pada umumnya berusia lebih dari 6 Tahun,dan berdiameter lebih dari 20 cm.Pada tingkatan ini meranti sudah siap untuk berbunga dan berbuah.contoh gambar sebgai berikut:


F. Urutan Tahap-Tahap Pertumbuhan Meranti
 
-------* Sekian & Terima Kasih *-------
Jika ada kritik, saran ataupun pertanyaan jangan sungkan untuk berkomentar
di tempat yang telah kami sediakan dibawah.
Untuk  pertanyaan atau saran artikel 'Pertumbuhan dan Perkembangan Pohon Meranti',
dapat langsung menghubungi penulisnya sdr. Yuda Mulyono atau
bisa juga melalui halaman Facebook maupun Twitter kami.

1 komentar: