Pengolahan Selai Lidah Buaya


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Lidah buaya merupakan  tanaman  hias  yang  banyak memenuhi  pot  di rumah-rumah, Lidah buaya juga mudah ditanam di pekarangan atau lingkungan sekitar kita. Akan  tetapi ternyata  lidah  buaya mempakan  tanaman yang memiliki  banyak  kandungan  zat  bermanfaat untuk  menyembuhkan  berbagai penyakit. Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat. Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalam jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin.
Selain kaya akan asam-asam amino esensial, gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam folat dan kholin dalam jumlah kecil. Kandungan zat gizi yang terdapat pada gel (daging) lidah buaya cukup lengkap, di antaranya, vitamin A, B, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Sedangkan kandungan mineralnya terdiri dari kalsium, magnesium, kalium,natrium, besi, seng, dan kromium. Gabungan unsur vitamin dan mineral dalam tumbuhan ini berfungsi sebagai antioksidan alami yang antara lain mampu mencegah serangan jantung dan penuaan dini dengan menghindarkan kerusakan DNA akibat radikal bebas. Penelitian di Hoshi University, Jepang menunjukkan Aloe vera mengandung senyawa antioksidan yang mampu menyingkirkan radikal bebas akibat radiasi. Selain itu lidah buaya juga dimanfaatkan untuk membantu melancarkan saluran pencernaan, sulit buang air besar, batuk, radang tenggorokan, diabetes melitus meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi cacingan dan menyembuhkan luka.
Saat ini, sudah tidak aneh lagi ketika kita menemukan di toserba lidah buaya yang dikemas sebagai minuman, maupun makanan. Selain diolah untuk produk perawatan luar tubuh, lidah buaya memang dapat dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi produk makanan. Seperti nata de aloe, sirup, teh, jus, koktail, jelly, dodol, cendol, dan selai lidah buaya. Setelah mengetahui beragam khasiat lidah buaya dan pemanfaatannya, tidak ada salahnya jika kita mulai mencoba bahan alami yang satu ini untuk menjaga kesehatan kita dan keluarga dengan membuat sendiri produk ini, baik untuk dikonsumsi maupun sebagai peluang bisnis usaha. Salah satunya adalah mengolah menjadi selai.

1.2.   Rumusan Masalah
          Apakah tanaman lidah buaya (Aloe vera.L) bisa dijadikan selai yang sehat dan bergizi?

1.3.   Tujuan Penulisan
          Tujuan penulisan makalah ini yakni untuk mengetahui proses pengolahan lidah buaya (Aloe vera.L) menjadi selai yang sehat dan bergizi

  

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Singkat
Di dunia ada 350 jenis aloe, hanya 3 yang diperdagangkan secara komersiil. Aloe chinensis yang banyak ditanam di Pontianak, cape aloe alias Aloe ferox – asli Afrika yang bayak dipakai sebagai obat, dan curacao aloe alias Aloe barbadensis. Dari ketiganya, yang disebut terakhir paling banyak dimanfaatkan. Lidah buaya ditemukan oleh Phillip Miller pada tahun 1768 semula dikembangkan di Kepulauan Karibia dan Barbados di Samudera Atlantik pada abad 16. ia lebih dikenal sebagai Aloe vera, berarti aloe yang asli. Lalu berkembang hingga Amerika, Meksiko, Venezuela, Republik Donimika dan Australia (Wahjono, 2002).
Lidah buaya pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17. Ia dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditamam di pekarangan rumah sebagai obat luka baker atau kebotakan. Baru pada decade 1990-an, lidah buaya dilirik industri makanan dan minuman (Anonim1, 2002).

2.2. Morfologi Tanaman Lidah Buaya
Lidah buaya (Aloe vera) bukan tanaman asing bagi kita. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang telah menanam dan memakainya. Bentuk batang tanaman ini pendek dengan daun seperti tombak.daun berdiri tegak dan di pinggirnya berbaris duri yang tidak begitu tajam. Letak daun bersap-sap, rapat, melingkar, serta mempunyai daun yang berwarna hijau berlapis lilin dan di dalamnya terdapat daging daun yang tebal berwarna bening (Furnawanthi, 2003).
Walapun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu manfaat dan khasiat tanaman ini. Padahal, kandungan di dalam lidah buaya tidak sekedar untuk mencuci rambut, tetapi juga bias mengobati penyakit, menghaluskan kulit, menyuburkan rambut, atau sebagai minuman dan makanan kesehatan. Dengan berbagai keunggulan yang dikandungnya, tanaman berlendir ini dapat dijadikan lahan bisnis baru, sehingga bias menjadi tanaman agroindustri (Furnawanthi, 2003).


2.3. Khasiat Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya mudah tumbuh di pekarangan rumah-rumah, tahan musim kering, cepat tumbuh, banyak hasilnya, tahan hama dan penyakit serta kaya zat gizi. Dalam daging lidah buaya terkandung bermacam-macam mineral, asam amino, serta, enzim-enzim, vitamin, serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan (Anonim2, 2008).
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Kandungan mineralnya: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah buaya mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase, dan lain – lain. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin, dan isoleusin (Wahjono, 2002).
Menurut Furnawanthi (2003), berikut ini adalah khasiat lidah buaya berdasarkan riset:
1. menghambat infeksi HIV
2. Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV
3. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
4. Mencegah pembengkakan sendi
5. Menghambat sel kanker
6. Membantu penyembuhan luka
7. Menyembuhkan ambient dan radang tenggorokan
8. Antibakteri
9. Mengatasi gannguan pencernaan
10. Membantu penyembuhan luka bekas operasi




2.4.  Pengertian Selai
Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik (Wahjono, 2002).





BAB III
PEMBAHASAN

3.1.   Selai Lidah Buaya
Selai Lidah buaya adalah bahan berupa pasta yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur daging lidah buaya. Pembuatan bahan ini tidak sulit, dan biayanya tidak mahal. Di Pontianak, minuman lidah buaya sudah lama dikenal. Tanaman yang semula hanya dimanfaatkan sebagai obat panas dalam, penyubur rambut atau menyembuhkan luka, sejak 1998 mulai diolah menjadi minuman segar. Selain koktail, lidah buaya juga kini diolah menjadi dodol, selai dan teh.

3.2.   Pemilihan Bahan Baku
Tanaman lidah buaya yang menjadi bahan baku utama dalam pengolahan selai ini, diambil dari budidaya tanaman lidah buaya yang telah siap panen. Lidah buaya sudah dapat dipanen pada umur 12 – 18 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap bulan. Setiap kali panen menghasilkan 1 – 2 pelebah per pohon dengan berat mencapai 0,90 – 1,50 kg bila pemeliharaannya cukup baik dan tidak ada gangguan penyakit. Ciri-ciri umum tanaman lidah buaya siap dipanen adalah daunnya telah mempunyai kemiringan 30 – 45o terhadap permukaan tanah, panjang 50 – 65 cm, lebar 7 – 10 cm, tebal 18,5 – 25,0 mm. Panen dimulai dari pelepah paling bawah dengan cara menyobek sedikit bagian pangkal daun, kemudian secara hati-hati ditarik ke luar. Hasil panen kemudian dibawa ke tempat penyortiran yang dilengkapi dengan rak-rak bambu/kayu. Pelepah dibungkus satu persatu dengan kertas koran kemudian disusun secara rapi dengan posisi tidur di dalam bok plastik atau peti kayu yang telah disediakan. Kemasan tersebut segera dikirim ke tempat pemprosesan lebih lanjut, yakni pengolahannya menjadi produk makanan tertentu, termasuk pembuatan selai.

  
3.3. Pemilihan Bahan Tambahan
Dalam pengolahan pasca panen dikenal adanya bahan tambahan yang diberikan pada produk dengan maksud tertentu, dimana maksud tersebut disesuaikan dengan manfaat dari bahan tambahan yang diberikan terhadap produk yang diolah. Pada proses pengolahan selai lidah buaya ini ada beberapa bahan tambahan yang diberikan, yakni:
a)    Gula pasir, diberikan untuk penambah rasa manis (pemanis), dan penambah rasa gurih pada pengolahan selai lidah buaya. Komposisi gula pasir yang dianjurkan untuk pengolahan 1 kg lidah buaya menjadi selai yakni 500 gram.
b)   Asam sitrat dan asam benzoate, diberikan untuk penurun pH sehingga memberikan rasa asam dan sebagai bahan pengawet selai lidah buaya. Asam benzoate dan asam sitrat yang dianjurkan pemakaiannya pada pembuatan selai lidah buaya ini yakni 5 gram per kg daging lidah buaya.
c)    Asam askorbat, diberikan pada perendaman daging lidah buaya sebelum dimasak menjadi selai guna menghilangkan lender dan bahan pengawet. Dalam referensi lain, bahan tambahan yang dapat digunakan untuk menghilangkan lender pada daging lidah buaya adalah air garam atau air kapur. Anjuran komposisi asam askorbat yang diberikan yakni 1 gram per 1 liter air.
d)   Agar-agar, diberikan pada pemasakan selai berguna untuk menambah kekentalan atau kekenyalan selai lidah buaya. Komposisi agar-agar yang dianjurkan untuk pengolahan 1 kg daging lidah buaya menjadi selai yakni 3 gram agar-agar bubuk atau ½ bungkus. Pemberiaan secara berlebihan akan mengakibatkan kekentalan yang berlebihan pula, sehingga dapat menyebabkan pemasakan bukan menjadi selai namun menjadi dodol.

       3.4.  Proses Pembuatan Selai Lidah Buaya
              Peralatan yang digunakan dalam pembuatan selai lidah buaya ini, adalah:
a). Pisau
b). Baskom
c). Gelas Takar
d). Timbangan
e). Blender
f). Kompor
g). Wajan atau panci
h). Sendok pengaduk
  Bahan-bahan yang diperlukan yakni:
a)    1 kg daging lidah buaya.
b)    500 gram Gula Pasir.
c)    0,1 % asam askorbat atau 1 gram per liter air atau asam sitrat 0,2 % atau 2 gram per liter.
d)   0,5 % natrium benzoat atau 5 gram per kg daging lidah buaya.
e)    3 gram agar-agar bubuk atau ½ bungkus.
Cara Membuat yakni:
a)  Daun lidah buaya dikupas , diambil dagingnya, dicuci bersih, dan dipotong-potong
b)   Lidah buaya yang sudah bersih direndam di dalam larutan asam askorbat selama 15 menit, lalu ditiriskan dan dihancurkan menggunakan blender.
c)    Hasil hancuran ini dipanaskan sesaat, kemudian ditambahkan gula pasir, asam sitrat, dan agar-agar.
d)   Dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk, lalu ditambahkan bahan pengawet benzoat.
e)    Jika telah terbentuk gel, pemanasan dihentikan dan busa yang ada di permukaan selai dibuang.
f)    Selai siap dikemas dalam botol

3.5. Kualitas Selai Lidah Buaya
Selai lidah buaya yang dihasilkan dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Adapun kriterianya yakni permukaan selai licin mengkilap, tidak beraroma tengik, tekstur tidak terlalau lembut, serta memiliki rasa dan aroma yang khas dari lidah buaya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas selai lidah buaya, dimana akibatnya kualitas selai menurun dengan hilangnya beberapa kriteria kualitas tersebut. Faktor yang mempengaruhi dapat berupa pemberian bahan tambahan yang tidak sesuai komposisi, waktu pengadukan yang terlalu lama atau terlalu cepat, serta sterilisasi pengemasan.




BAB IV
PENUTUP

4.1.   Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
1.    Salah satu komoditi pertanian lidah buaya (Aloe vera.L) merupakan komoditi yangi mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan dan dapat diolah menjadi bermacam-macam produk olahan salah satunya selai.
2.    Pengolahan lidah buaya menjadi selai memiliki proses yang sederhana,yang bisa dilakukan siapa saja termasuk dalam rumah tangga, sebagai produk makanan yang sehat dan bergizi.

4.2.   Saran
          Dalam penulisan makalah ini, saran penulis untuk pembaca yakni tidak ada salahnya kita mencoba mengolah lidah buaya menjadi bermacam produk olahan yang sehat dan bergizi, salah satunya selai.









0 Komentar: