Menteri Pertanian: Mencari Lompatan Lewat Bioteknologi


Petani Indonesia, dimanapun anda berada. Bioteknologi memang bukan segala-galanya, tetapi dengan bioteknologi kemajuan pertanian Indonesia mungkin bisa lebih cepat atau lebih mudah dicapai. Bioteknologi dapat menyelesaikan masalah-masalah pertanian yang tidak dapat atau sulit diselesaikan dengan caradan teknologi konvensional.
Petani Indonesia, dimanapun anda berada. Bioteknologi memang bukan segala-galanya, tetapi dengan bioteknologi kemajuan pertanian Indonesia mungkin bisa lebih cepat atau lebih mudah dicapai. Bioteknologi dapat menyelesaikan masalah-masalah pertanian yang tidak dapat atau sulit diselesaikan dengan cara dan teknologi konvensional.
Bioteknologi,dari yang sederhana, menengah hingga paling advance, diharapkan dapat memberi solusi untuk memberi lompatan produktivitas lewat pengembangan varietas unggul benih dan bibit baru, perbaikan mutu produk hasil pertanian, perpendekan periode waktu tanam dan masa panen, teknik propagasi (perbanyakan benih), serta kemampuan adaptasi menghadapi cekaman perubahan iklim yang ekstrim maupun daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Sejauh ini,para peneliti kita telah berhasil menguasai bioteknologi dasar dan yang menengah seperti pengembangan sejumlah galur benih unggul (padi, jagung, kedelai, ubi jalar dan ubi kayu), kultur jaringan benih sawit, benih unggul kakao lewat teknik SE (somaticembryogenesis), dan bibit ternak unggul lewat teknik transfer embrio dan rekayasa sexing semen beku. Ke depan, seiring dengan bertambahnya kapasitas SDM dan kelembagaan, para peneliti  kita yang tersebar di perguruan tinggi, lembaga riset non pertanian, maupun di lembaga-lembaga riset lingkup Balitbang Pertanian, sedang beranjak lebih maju lagi ke tingkat advance, yakni berupaya melakukan kloning gen untuk merakit tanaman PRG (Produk Rekayasa Genetika) atauGMO (Genetic Modified Organism) alias transgenic.
Penelitian kloning gen sudah berjalan di Balitbang Kementerian Pertanian, LIPI, BATAN, IPB, ITB, dan Universitas Jember. Badan Litbang Pertanian, misalnya, sudah mengklon gen untuk sifat umur genjah dan biji perbulir yang banyak (produktivitas). Sumber gennya diambil dari tanaman padi lokal. Sementara ITB dan Universitas Jember mengkonstruksi gen yang mengatur rendemen gula tebu tinggi,  IPB berupaya mengklon gen toleran terhadap lahan masam.
Selain itu, upaya perakitan varietas tanaman juga dilakukan melalui kerjasama lembaga penelitian dan perguruan. Bersama PTPN XI dan Universitas Jember, sebagai contoh, sudah merakit tebutransgenik tahan kekeringan dan tebu transgenik rendemen tinggi. Riset bioteknologi juga merambah teknik pengolahan tanah, teknologi penggunaan mulsa, pengendalian gulma, pemupukan dengan nitrogen di bawah normal, dan pengembangan pupuk organik. Badan Litbang Pertanian juga merakit padidengan kandungan vitamin A(Golden Rice) dan efisien penggunaan pupuk nitrogen, kentang toleran penyakit daun akibat Phytophthora infectans,dan kapas tahan terhadap penggerek buah. Sementara Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI) sudah merakit padi tahan penggerek batang (Bt Rice). Beberapa galur mutan padi dan kedelai unggul juga dikembangkan tim riset BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional).
Dari berbagai tahapuji multi lokasi, kita dapat mengatakan saat ini sudah ada produk / varietas yang dihasilkan dan dapat dibudidayakan serta mendapat sertifikat aman pangan dan aman lingkungan,yaitu tebu tahan kekeringan. Sementara produk yang sedang dalam proses sertifikasi keamanan hayati diantaranya: kentang toleran penyakit daun akibat Phytophthora infestans, padi dengan kandungan vitamin A, dan padi tahan terhadap penggerek batang. Sedangkan produk yang masih dalam pengujian di Rumah Kaca / Fasilitas UjiTerbatas (FUT) yaitu: padi efisien pupuk N, tebu rendemen tinggi, dan kapastahan terhadap penggerek buah.
Pembaca, penggunaan produk bioteknologi, bagaimana pun, bukan untuk menggantikan produk hasil metode konvensional yang ada dan sudah mapan. Karya mutakhir bioteknologi kita harapkan hadir sebagai kompelemen yang bisa saling melengkapi dan bersinergi hingga dapat menghasilkan lompatan kemajuan dan keberhasilan program perbaikan pertanian di Indonesia.
Kementerian Pertanian telah menyiapkan cetak biru pengembangan produk bioteknologi pertanian. Dengan penerapan bioteknologi sangat diharapkan bisa menguntungkan para petani kita yang mayoritas memiliki usaha skala ekonomi kecil. Tak hanya sekedar keuntungan yang bersifat ekonomi, namun juga diharapkan mampu membuka prospek masa depan pertanian dan, yang lebih penting, meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Sehingga mampu mendukung target peningkatan produksi pertanian nasional terutama pangan seperti beras, jagung, kedelai dan gula.
Sumber: http://www.deptan.go.id

0 Komentar: