Hama dan Penyakit Tanaman Mangga




Menjadi petani buah-buahan biasanya tidak lepas dari masalah yang berkaitan dengan hama dan penyakit tanaman tersebut. Artikel ini membahas secara khusus masalah hama dan penyakit yang terjadi pada tanaman mangga beserta penjelasan mengenai cara mengatasinya secara efektif.


* HAMA *

Gejala Serangan
Penggerek tinggal di dalam buah mangga masak yang tampak masih utuh seperti tidak ada serangan. Lubang gerekan larva dimulai dari dekat biji menuju daging buah. Serangan tidak menyebabkan buah gugur, tetapi menurunkan kualitas buah.

Kumbang dewasa sering kawin. Kumbang ini dapat terbang dan bergerak jauh dari tempat munculnya. Pada siang hari hidup di celah-celah kulit retak atau dibawah celah kulit kayu benalu, warna tubuh transparan, sehingga sulit untuk ditemukan. Makan pada malam hari dan sering makan getah yang keluar dari lubang gerakan.

Cara Hidup
  • Telur dimasukan ke dalam buah mangga. Betina menghasilkan telur kurang lebih delapan butir per hari, dalam waktu 3 minggu total produksi 75-180 butir.
  • Larva berwarna putih, panjang -/+ 18mm, makan daging buah sambil membuat terowongan. Pupa berwarna coklat dibentuk dalam lubang gerekan.
  • Kumbang berwarna coklat tua berbintik-bintik kelabu. Sayap depan bergaris-garis memanjang dan menonjol. Kumbang juga sering makan daun muda dan tunas. Kumbang betina segera mati setelah selesai masa bertelur.
Pengendalian
  • Iklim kering dapat menekan perkembangan kumbang yang baru dewasa.
  • Mengumpulkan buah busuk yang terserang penggerek, lalu dibakar/dibuang.
  • Pemanfaatan musuh alami, yaitu dengan semut rang-rang untuk mengusir penggerek dewasa.


Gejala Serangan
Nimfa instar akhir menghisap cairan sel daun-daun muda/tunas dari tangkai bunga, sehingga bagian tersebut layu, mengering, lalu gugur. Kerusakan pada bibit karena produksiembun madu yang berlebihan mengganggu pertumbuhan dan bahkan dapat mematikan bibit karena diikuti munculnya embun jelaga.

Cara Hidup
  • Telur diletakan dalam bentuk barisan, terdiri atas 2-12 baris pada kulit atau epidermis tanaman muda. Tonjolan kecil berwarna putih merupakan indikasi tempat telur diletakan, jumlah telur yang dihasilkan kurang lebih 200 butir, dengan lama stadium 4-7 hari.
  • Nimfa instar satu berwarna putih kekuningan dan tidak lama kemudian berubah menjadi coklat tua. Nimfa bergerak cepat, namun hanya nimfa instar akhir yang dapat melompat. Lama stadium 12-16 hari dengan pergantian kulit 4-5 kali.
  • Dewasa berwarna coklat kehijau-hijauan dengan ujung kuning pucat. Sayap depan lebih tebal daripada sayap belakang. Ledakan wereng umumnya sering muncul pada musim kemarau.
Pengendalian
  • Memotong bagian tanaman yang terserang lalu dibuang/dibakar.
  • Pemanfaatan musuh alami, menggunakan parasitoid telur centrodora sp.


Gejala Serangan
Terdapat noda/titik bekas tusukan alat peletak telur lalat betina saat meletakan telurnya pada permukaan kulit buah. Kemudian, larva muncul dari telur didalam buah. Serangan larva menyebabkan noda-noda tersebut berkembang menjadi bercak cokelat disekitar titik tersebut. Larva memakan daging buah, menyebabkan bau busuk dan gugur sebelum matang.

Cara Hidup
  • Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, diletakan dalam buah berkelompok 2-15 butir. Dalam waktu kurang lebih 2 hari seekor lalat betina mampu menghasilkan telur 1200-1500 butir.
  • Larva berwarna putih keruh atau putih kekuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva setelah berkembang maksimum akan membuat lubang keluar untuk meloncat dan melenting dari buah dan masuk kedalam tanah untuk menjadi pupa, lama stadium larva 6-9 hari.
  • Pupa berwarna cokelat, berbentuk oval, panjang kurang lebih 5 mm, warna bervariasi antara jingga, merah kecoklatan atau cokelat. Daur hidup lalat buah kurang dari 25 hari.
Pengendalian
  • Membungkus buah pada waktu masih muda dengan kantong plastik/ kertas semen/ kertas koran/ daun pisang.
  • Pembersihan kebun, dengan cara mengumpulkan semua buah yang terserang lalat buah kemudian dibenamkan dalam tanah atau dibakar agar larva mati.
  • Pencacahan tanah yang agak dalam di bawah tajuk pohon secara merata dan sering agar pupa dalam tanah terkena cahaya matahari dan akhirnya mati.
  • Pengasapan sekitar pohon, dengan membakar seresah atau jerami untuk mengusir lalat. Pengsaapan dilakukan 3-4 hari sekali, dimulai saat pembentukan buah dan diakhiri 2 minggu sebelum panen.
  • Penggunaan perangkap dengan methyl eugenol yang dilengkapi dengan insektisida untuk mematikan lalat buah yang terperangkap.
  • Pemanfaatan musuh alami, antara lain semut, laba-laba dan kumbang.
  • Pelepasan serangga mandul.

Gejala Serangan
Pada daun terbentuk tonjolan-tonjolan kecil, daun menjadi mengkerut berwarna cokelat, kering dan gugur. Serangan berat biasanya terjadi saat pembibitan.

Cara Hidup
  • Telur berwarna kuning diletakan ke dalam jaringan daun muda. Lama stadium 3-4 hari.
  • Larva berkembang dalam jaringan daun dan menghisap cairan daun, menyebabkan jaringan membesar dan terbentuk tonjolan berwarna hijau kecokelatan atau merah karat. Stadium larva 10-14 hari. Larva instar akhir akan keluar dan meloncat ke tanah untuk menjadi pupa.
  • Dewasa/lalat berukuran lebih kurang 5mm. Daur hidup 21-30 hari.
Pengendalian
  • Bagian tanaman yang dipotong kemudian dibuang/dibakar.
  • Mengurangi kelembapan disekitar tanaman, dengan cara memangkas ranting dan cabang yang tidak produktif, sehingga sinar matahari dapat masuk kedalam kanopi tanaman.
  • Penggunaan insektisida sistemik pada awal pembentukan daun muda.

* PENYAKIT *

Gejala Serangan
Penyakit muncul pada daun muda, batang, karangan bunga dan buah, terutama pada buah matang selama pengangkutan dan penyimpanan. Daun yang terserang terdapat bercak-bercak jorong tidak teratur berwarna cokelat keabu-abuan.

Ukuran bercak kurang lebih 5 mm, bercak-bercak dapat menyatu menjadi bercak yang besar, pusat bercak sering pecah, sehingga bercak berlubang. Daun yang sakit mengering dan gugur. Jika infeksi terjadi pada tangkai, daun layu dan rontok.

Pada cuaca lembap, pada bunga terjadi bintik-bintik kecil berwarna hitam, serangan dapat menyebabkan rontoknya kuncup bunga.

Sebelum dipetik duah dapat terinfeksi. Buah matang yang terinfeksi menunjukan gejala terdapat bercak-bercak hitam pada kulit buah, sedikit demi sedikit melekuk dan bersatu, daging buah di bawahnya kemudian membusuk.

Daur Hidup
Pada cuaca yang lembap dan berkabut, jamur membentuk banyak spora. Spora di pencarkan oleh percikan air hujan dan serangga. Infeksi pada buah yang hijau dapat terjadi melalui pori-pori buah. Jamur dapat bertahan pada ranting-ranting sakit yang terdapat dipohon atau pada daun-daun sakit yang terdapat di atas tanah.

Faktor yang Berpengaruh
  • Kelembapan udara dan hujan.
  • Macam-macam mangga mempunyai kerentaan dan kepekaan terhadap penyakit yang berbeda-beda.
Pengendalian
  • Ranting-ranting mati dibersihkan setelah panen.
  • Tanaman dipupuk dengan tepat setelah dialiri selama musim kemarau.
  • Penggunaan fungisida, pada saat mulai berbunga.


Gejala Serangan
Pada daun terdapat bercak-bercak kecil dengan diameter 1-2 mm, bulat atau besudut berwarna hitam kecokelatan, dikeliling lingkaran klorotis yang jelas. Bercak tembus pandang, beberap bercak dapat meyatu membentuk bercak yang lebih besar dan bersudut.

Daur Hidup
Jamur ini membentuk konidium pada sisi bawah daun, pada bagian bercak yang berwarna gelap. Setelah konidium yang pertama lepas, bekas luka berkembang dan membentuk konidium baru, konidium yang juga berwarna gelap.

Tanaman inang lain: kweni.

Faktor yang Berpengaruh
Penyakit lebih banyak terdapat pada musim hujan, khususnya pada saat tanaman membentuk daun-daun muda. Baik daun muda maupun daun tua dapat terinfeksi, namun serangan pada daun-daun muda lebih merugikan karena daun-daun muda lebih cepat rontok.

Pengendalian
  • Pengumpulan daun-daun sakit yang telah gugur kemudian dibakar.
  • Penggunaan fungisida.


Gejala Serangan
Penyakit timbul pada pangkal batang dan cabang-cabang yang tiba-tiba menerima sinar matahari penuh, misalnya karena pemangkasan yang terlalu berat.

Pada bagian yang sakit mengalir blendok (cairan), kulit berwarna gelap kemudian mengering, pecah, dan mengelupas berkeping-kepimg. Bagian yang sakit menjadi luka yang terbuka (kanker). Batang yang sakit dapat mati.

Jamur menyebabkan mati ujung pada ranting-ranting mangga. Bahkan jamur dapat menginfeksi buah dan menimbulkan penyakit pascapanen yang cukup merugikan.

Daur Hidup
  • Jamur ini adalah parasit lemah yang hanya dapat mengadakan infeksi di bagian-bagian tanaman yang lemah.
  • Jamur mengadakan infeksi luka pada tangkai buah, menyebabkan busuk lunak yang meluas dengan cepat.
  • Jamur mempertahankan diri pada ranting-ranting, kulit batang, dan cabang yang sakit.
Tanaman inang lain: kakao dan jeruk.

Faktor yang Berpengaruh
  • Adanya luka.
Pengendalian
  • Setelah pemangkasan, pohon dianjurkan untuk dikapur menggunakan campuran 25 kg dan 2 kg garam dapur yang dilarutkan dalam 30 liter air atau dengan pengolesan Bubur Bordeux 5 % yang ditambah dengan lem kayu 0,5 %.
  • Kebun diperiksa dengan teratur agar serangan dapat diketahui lebih awal.
  • Bagian yang sakit dipotong dan luka yang terjadi ditutup dengan lilin.
----------- ♣♣♣ Sekian & Terimakasih ♣♣♣ -----------