Hama dan Penyakit Tanaman Pisang


Menjadi petani buah-buahan biasanya tidak lepas dari masalah yang berkaitan dengan hama dan penyakit tanaman tersebut. Artikel ini membahas secara khusus masalah hama dan penyakit yang terjadi pada tanaman pisang beserta penjelasan mengenai cara mengatasinya secara efektif.

HAMA


Gejala Serangan
Daun terserang biasanya digulung, sehingga menyerupai tabung apabila dibuka akan ditemukan larva didalamnya. Larva yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil. Larva akan memakan daun didalam gulungan tersebut. Apabila daun dalam gulungan sudah habis, larva akan dipindah ke tempat lain dan membuat gulungan daun yang lebih besar. Serangan berat menyebabkan daun habis dan menyisakan pelepah daun penuh dengan gulungan.

Cara Hidup
Kupu-kupu menghisap madu bunga pisang dan melakukan perkawinan sambil beterbangan pada sore dan pagi hari serta bertelur pada malam hari. Telur diletakan berkelompok sebanyak kurang lebih 25 butir pada daun pisang yang masih utuh.

Larva muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin, sedangkan larva yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin. Pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa kurang lebihnya 6 cm dan mempunya belalai. Siklus hidupnya berkisar antara 5-6 minggu.

Pengendalian
  • Daun pisang yang menggulung diambil kemudian larva yang berada didalamnya dimusnahkan.
  • Pemanfaatan musuh alami, antara lain burung-burung gagak dan parasitoid telur, pupa, dan larva.
Gejala Serangan
Larva menggerek dan membuat terowongan pada bonggol/pangkal batang pisang kemudian memakan primordia akar dan jaringan pengangkut. Pada tanaman muda (anakan), menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati. Pada tanaman yang lebih tua akan menghambat pertumbuhan dan pada akhirnya merobohkan tanaman.

Sebelum tanaman roboh biasanya terjadi serangan sekunder oleh jamur atau bakteri yang mempercepat kematian tanaman. Bagian yang terserang menjadi cokelat tua.

Cara Hidup
Telur diletakan di dalam lubang pada tangkal batang, kurang lebih 50-100 butir. Jaringan di sekitarnya akan mengering dan mengkerut, sehingga menutup lubang yang telah berisi telur. Telur berwarna putih, panjangnya kurang lebih 1 mm dan akan menetas dalam waktu 20 hari.

Larva berwarna putih kekuningan, tidak berkaki, bagian mulut berwarna cokelat tua. Pada larva yang berukuran 20 mm, stadium larva 20-100 hari. Larva membuat terowongan dalam bonggol kemudian akan menepi bila hampir menjadi pupa, lama stadium pupa 10-20 hari.

Kumbang mula-mula berwarna cokelat kemerahan kemudian menjadi hitam dengan sayap depan berwarna abu-abu suram karena tertutup lilin, panjang 10-15 mm. Kumbang dapat bertahan hidup tanpa makan sampai 6 bulan, apabila terdapat makanan dapat hidup sampai 2 tahu.

Pengendalian
  • Bonggol tanaman terserang dipotong kecil-kecil kemudian dipendam di dalam tanah.
  • Penanaman bibit sehat.
  • Bongggol bibit direndam dalam insektisida selama beberapa menit atau jam, sebelum ditanam.
  • Menggunakan insektisida butiran da ditaburkan di sekitar bonggol pisang, lalu ditutup dengan tanah.


Gejala Serangan
Terbentuk gejala kudis padabuah karena larva memakan bunga dan buah muda.

Cara Hidup

Betina menghasilkan sekitar 15 butir telur yang diletakan pada tandan bunga dan akan menetas setela 23-30 hari. Larva hidup berkelompok dalam tandan bunga dan buah. Larva berwarna merah dengan bercak-bercak hitam. Dalam satu sisir pisang dapat ditemukan 70 larva.

Pupa terbungkus kokon yang tipis, berada di bawah pelepah daun tertua di dekat batang. Ngengat keluar pada pagi hari dan siang bersembunyi, lama hidup ngengat 4 hari.

Pengendalian
  • Melakukan penggerodongan/pembungkusan bunga pisang dengan kantong plastik berwarna biru dan berlubang-lubang (tersedia di pasar).

PENYAKIT


Gejala Serangan
Awal serangan akan ditandai dengan daun mengalami bercak-bercak klorosis berwarna putih kekuningan dengan pusat bercak berwarna cokelat memanjang searah tulang daun. Bila bercak-bercak menyatu membentuk bercak yang lebih besar, maka dipastikan daun akan mengering.

Bercak dapat muncul pada buah yang masih mentah, dengan gejala buah berubah dari hijau menjadi kuning kemudian cokelat tua atau hitam dengan tepi berwarna kuning, lalu busuk dan timbul titik-titik merah kecokelatan, buah akhirnya kering dan mengeriput.

Pada buah yang sudah matang (dalam penyimpanan) muncul bercak berwarna cokelat kehitaman, membesar, mengumpal, dan terdapat titik merah jambu.

Daur Hidup
Konidium dipencarkan oleh percikan air dari sisa-sisa tanaman pisang, lalu berkecambah dengan membentuk pembuluh kecambah kemudian masuk secara langsung pada kutikula kulit buah di lahan. Kemudian, berada dalam kutikula kurang lebih 5 bulan. Jamur juga dapat langsung menginfeksi melalui luka pada kulit buah.

Faktor yang Berpengaruh
Musim hujan, karena pada musim hujan kulit pisang lebih lunak, sehingga menguntungkan jamur.

Pengendalian
  • Tanaman pisang dibersihkan dari daun-daun mati dan sisa-sisa bunga.
  • Menangani buah dengan sangat hati-hati agar tidak terjadi banyak luka.
  • Buah dicuci, pencucian dilakukan di bawah air yang mengalir dari sumber air yang bersih.


Gejala Serangan
Tepi daun bawah berwarna kuning tua kemudian menjadi cokelat dan mengering. Tangkai daun patah di sekeliling batang. Kadang-kadang lapisan luar batang terbelah dari permukaan tanah. Jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis cokelat atau hitam menuju ke semua arah. Akar tanaman yang sakit berwarna hitam dan busuk.

Daur Hidup
Jamur ini dapat bertahan lama di dalam tanah, banyak terdapat dalam akar-akar tanaman yang sakit. Jamur mengadakan infeksi melalui akar-akar. Adanya luka pada akar akan meningkatkan infeksi. Setelah menembus akar, menuju ke batang kemudian jamur berkembang meluas ke seluruh jaringan pembuluh sebelum masuk ke dalam batang.

Jamur dapat terbawa tanah yang melekat pada alat-alat pertanian. Perendaman tanah dan air pengairan dapat menyebabkan yerjadinya pemencaran. Jamur dapat bertahan pada akar bermacam-macam rumput.

Faktor yang Berpengaruh

  • Beberapa jenis pisang mempunyai ketahanan yang berbeda.
  • Nematoda membantu infeksi fusarium.

Pengendalian
  • Tidak menanam jenis pisang yang peka.
  • Menanam bibit tanaman yang sehat.
  • Pembongkaran tanaman yang sakit dan tanah di sekelilingnya keluar dari kebun.
  • Memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka-luka pada akar.
  • Penggunaan nematisida.


Gejala Serangan
Gejala pada mahkota bunga baru tampak setelah munculnya tandan buah. Mula-mula satu daun muda berubah warna tanpa menunjukan perubahan. Dari ibu tulang daunkeluar garis-garis cokelat kekuningan ke tepi daun tanpa ada perubahan. Setelah buah hampir menyelesaikan proses pemasakan, dalam jangka waktu satu minggu, semua daun menguning kemudian daun-daun menjadi cokelat. Gejala pada buah tampak agak lambat, buah seperti dipanggang, berwarna kuning cokelat, akhirnya busuk. Jika batang tanaman yang sakit dipotong, keluar cairan kental berwarna kemerahan dari berkas pengangkutan yaitu lendir bakteri.

Daur Hidup
Bakteri dapat bertahan dalam tanah paling sedikit selama satu tahun. Bakteri terbawa tanah yang hanyut oleh air kemudian menginfeksi akar-akar dan batang pisang melalui luka-luka.

Infeksi melalui parang dapat terjadi pada waktu membersihkan batang, memotong bunga jantan, dan memotong anakan pisang. Penyakit juga dapat menular dengan bantuan serangga dan menginfeksi buah.

Faktor yang Berpengaruh
  • Umur tanaman saat terjadinya infeksi, tanamanmuda lebih mudah terserang.
  • Kelembapan tanah yang tinggi menyebabkan bakteri lebih lama tinggal di dalam tanah.
  • Air, pengairan dapat menghanyutkan tanah yang mengandung bakteri.
Pengendalian
  • Rumpun yang sakit dibongkar, dibersihkan dari sisa-sisa akar.
  • Penggunaan bibit yang benar-benar sehat.
  • Memelihara drainase kebun dengan baik agar pada waktu hujan air tidak mengalir di permukaan tanah yang mengandung bakteri.
  • Parang didesinfeksi dengan di celup dalam larutan formalin 10%.


Gejala Serangan
Bagian bawah pangkal daun nomer 2 dan 3, tampak adanya garis-garis hijau tua sempit terputus-putus berupa garis pendek dan titik.

Sebagai gejala pertama terjadinya infeksi, pada punggung tangkai daun sering terdapat garis-garis hijau tua, kadang-kadang tulang daun menjadi jernih, daun-daun mudah dipatahkan.

Tanaman terhambat pertumbuhannya dan daun-daun membentuk roset pada ujung batang palsu.

Daur Hidup
Kerdil pisang dipencarkan oleh bagian tanaman dan kutu daun. Sering anakan tidak menampakan gejala pada saat di tanama, namun tunas-tunas akan terinfeksi setelah muncul kutu daun yang sangat menyukai daun muda.

Kutu daun terbawa oleh para pekerja atau karena tertiup angin. Setelah di nokulasi oleh kutu daun, virus mengalir bersama cairan tanaman turun ke batang (bonggol) kemudian ke anakan.

Tanaman inang lainnya; keladi, bunga tasbih, lengkuas, pacing, temu-temuan, helikonia, dan pisang liar.

Faktor yang Berpengaruh
Hujan, suhu tinggi, kesuburan tanah, dan keadaan yang terlindung.

Pengendalian
  • Penanaman bibit yang benar-benar sehat.
  • Tidak membawa tanaman pisang atau helikonia keluar dari daerah yang terjangkitkerdil pisang.
  • Pertanaman diamati dengan teratur, dengan memmerhatikan gejala-gejala awal pada daun.
  • Penggunaan insektisida sistemik untuk mengendalikan kutu daun.