Kementan: Suarakan ‘Stop Konversi Lahan, Sekarang Juga'


Kementerian Pertanian pada kesempatan partisipasi di Pameran Pekan Lingkungan Indonesia ke 18 Tahun 2014 yang dilaksanakan di Hall B, Jakarta Convention Center sejak 29 Mei s/d 1 Juni 2014 menyuarakan ‘Stop Konversi Lahan, sekarang juga’ melalui poster yang terpasang di stand terintegrasi Kementerian Pertanian. Upaya stop konversi lahan tentunya tidak dapat sendiri disuarakan oleh Kementerian Pertanian, tentunya harus juga disuarakan oleh Kementerian terkait lainnya (30/5).

PLI ke-18 Tahun 2014 kali ini mengusung tema "Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim," dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat atas pentingnya perlindungan ekosistem pesisir dan dampak perubahan iklim dalam rangka ketahanan lingkungan. Tema tersebut selaras dengan tema World Environment Day 2014 yang diperingati setiap 5 Juni yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu "Raise Your Voice, Not the Sea Level". Terkait dengan hal tersebut Kementerian Pertanian mengusung tema ‘Satukan langkah Lindungi ekosistem Pertanian dari Perubahan Iklim.’ Sehingga dalam rangka melindungi ekosistem pertanian, akan sangat relevan apabila Pemerintah secara kompak memperhatikan upaya konversi lahan yang sinkron dengan semua bidang terkait.

Dalam kesempatan pembukaan, Deputi I Menkokesra Bidang Koordinasi Lingkungan dan Kerawanan Sosial, Ilyas Asaad, menyampaikan “Wilayah pesisir menjadi wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim yang dapat berdampak buruk bagi ekosistem laut.” Tema yang diangkat juga menunjukkan perhatian besar atas ekosistem laut yang kaya akan sumberdaya hayati. Upaya perlindungan dan perbaikan lingkungan hidup yang pro-lingkungan, harus dari semua kalangan baik swasta maupun pemerintah.

Dibutuhkan kerja proaktif dalam memanfaatkan dan demi keberlanjutan fungsi lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan dengan mengurangi jejak karbon dan bersama-sama menjaga lingkungan hidup dengan terus digerakkan sampai upaya nyata di lapangan. Dengan perubahan perilaku dan gaya hidup yang mendukung gerakan Indonesia bersih dengan komitmen, diri sendiri, keluarga, kota/desa, yang mendukung zero waste.

Materi terkait dengan tema tersebut Badan Litbang Pertanian menampilkan Pupuk organik curah, rhizoplus, pupuk organik granul, beta pupuk organik dan pembenah tabah, SMART pupuk hayati untuk padi, potensida, tithoganic, pupuk hayati kemiri sunan, pupuk hayati, briket kemiri sunan, kernel kemiri sunan 2, 1, minyak kasar kemiri sunan 1, gliserol kemiri sunan, bioaditif bensin dan solar, biodiesel kemiri sunan, biji kemiri sunan 1, biji kemiri sunan 2, PUTS, PUTK, PUTR, PUTP, leaflet, dryland, prosiding teknologi pemupukan lahan terdegradasi, lahan rawa, poster MES-V, poster ATECU (Biopestisida untuk pengendalian OPT Penting pada Tanaman Cabai), Video model pertanian ramah lingkungan dan budidaya sayuran dengan vertigasi yang banyak diminati pengunjung.


0 Komentar: