LATAR BELAKANG
Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.Kultur jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon yang mengatur pembelahan.
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril, banyak tanaman yang berhasil di kultur jaringan salah satunya adalah Wortel.
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Wortel merupakan sayuran yang mudah di dapatkan dan sangat murah juga tetapi manfaatnya sangat banyak bagi kesehatan tubuh kita. Ada beberapa orang terutama anak-anak tidak menyukai sayuran ini karena mungkin belum mengetahui apakah manfaat wortel yang sangat kaya vitamin. Ada beberapa orang tua mengatasi masalah ini dengan membuat jus untuk keluarga dan anak-anak tercinta.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril (Astawan).
Metode Kultur Jaringan
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Supratman).
Tanaman Wortel
Wortel segar mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dektrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi, kalium, natrium, amgnesium, kromium), vitamin (beta karoten, B1, dan C) serta asparagine. Beta Karotennya mempunyai manfaat sebagai anti oksidan yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu Beta Karoten dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi.
Kandungan Wortel
Daun wortel mengandung porphyrins. Zat ini bermanfaat dapat merangsang kelenjar pituary dan meningkatkan hormon seks. Pada buah mengandung bisabolene, tiglic acid dan geraniol. Biji wortel liar mengandung flavonoid, minyak menguap termasuk asarone, carotol, pinene, dan limonene.
Manfaat Tanaman Wortel
Berikut adalah sederet manfaat wortel yang perlu Anda ketahui. Mudah-mudahan dengan mengetahui manfaat-manfaat ini anda dan keluarga bisa lebih menyukai wortel.
- Mengatasi hipertensi: Ambil 500 gr wortel cuci bersih kemudian potong-potong, beri sedikit air matang, lalu diblender. Saring, dan minum segera. Usahakan untuk rutin meminum air wortel ini 3 kali dalam sehari.
- Mengatasi demam pada anak: Ambil 200 gr wortel kemudian cuci bersih. Parut dan peras sampai keluar sarinya. Rebus air perasannya, minum selagi hangat.
- Mengatasi luka bakar: Wortel ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada luka bakar. Lakukan sesering mungkin sampai luka tidak terasa panas.
- Menyembuhkan batuk: Ambil sebatang wortel lalu bersihkan dan parut. Beri beberapa sendok air panas dan peras. Tambahkan sedikit gula aren, aduk sampai rata. Minum 2 kali dalam sehari.
- Mengatasi nyeri haid: 250 gr wortel cuci bersih lalu potong-potong. Tambahkan sedikit air, lalu lender. Usahakan untuk meminum ramuan ini setidaknya 2 kali dalam sehari.
- Mengatasi sembelit: Ambil 2 wortel yang masih muda lalu cuci bersih dan parut. Tambahkan 2 sdm air matang dan sedikit garam, lalu peras. Minum airnya 2 kali sehari.
- Menghaluskan wajah: Ambil 2 – 3 wortel yang sudah dikupas bersih, lalu cuci dan parut. Kemudian langsung oleskan pada wajah sebagai masker. Tunggu sampai kering. Bilas (Soedjarwo).
METODOLOGI
Alat dan Bahan
1. Alat
- Laminar air flow
- Alat diseksi
- Cawan petri
- Erlenmeyer ukuran 250 ml dan 500 ml
- Lampu bunsen
- Akar/umbi wortel
- Larutan alkohol 70%
- Larutan sunclin/bayclin 20%
- Akuades steril
- Kertas saring steril
- Media induksi kalus MS + 0.1 mg/l 2,4-D
- Akar wortel yang tidak cacat dicuci dalam air mengalir untuk menghilagkan kotoran pada permukaan akar
- Potong kedua bagian ujungnya, buat potongan akar menjadi ukuran 6-10 cm lalu masukkan ke dalam erlenmeyer
- Di dalam laminar air flow, rendam potongan akar tersebut dengan larutan alkohol 70% selama 5 menit sambil dikocok
- Buang larutan alkohol dan bilas dengan akuades steril. Kemudian masukkan larutan sunclin atau bayclin 20%. Rendam selama 15-25 menit sambil dikocok.
- Buang larutan sunclin/bayclin, kemudian bilas dengan akuades steril 3-5 kali.
- Dengan menggunakan pinset, angkat potongan akar dan simpan di atas cawan petri yang diberi alas kertas saring steril.
- Potong melintang akar setebal 3-5 mm, kemudian buat potongan eksplan ± 5 x 5 mm. Pastikan jaringan kambium (bagian dalam akar) menjadi bagian potongan eksplan.
- Pindahkan/tanam eksplan tersebut pada media induksi kalus yang sudah disiapkan. Setiap botol kultur berisi 4 potongan eksplan.
- Tutup botol dengan rapat dan simpan diruang inkubasi dalam keadaan gelap.
- Amati perkembangannya setiap minggu, selama 4-6 minggu
PEMBAHASAN
Kalus adalah suatu kumpulan sel anorphous yang terjadi dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus-menerus. Kultur kalus bertujuan untuk memperoleh kalus dari eksplan yang diisolasi dan ditumbuhkan dalam lingkuangan terkendali. Sel-sel penyusun kalus adalah sel-sel parenkim yang mempunyai ikatan yang renggang dengan sel-sel lain. Dalam kultur infitro kalus dapat dihasilkan dari potongan organ yang telah steril, di dalam media yang mengandung auksin.
Induksi kalus dalam jaringan wortel ini, disertai dengan aktifitas enzim-enzim NAD-diaphorase succinic dehydrogenase dan cytochrome oxidase yang meningkat. Kenaikan aktifitas enzim terutama dalam lapisan sel yang sedang membelah. Dalam jaringan ini juga ditemukan aktifitas asam fosfatase. Pada fase kultur artichoke, enzim fosfatase diditeksi pada permukaan sel-sel yang tidak membelah. Menurut hipotesa Yeoman pada tahun 1970, asam fosfatase berhubungan dengan sel rusak dan enzim ini adalah index autolysis sel. Pada sel yang rusak tapi tidak pecah di lapisan perisfer, terjadi autolisis dan sel-sel yang rusak tersebut mengeluarkan persenyawaan yang dapat memacu pembelahan sel di lapisan berikutnya.
Sebelum mengkulturkan kalus wortel terlebih dahulu dilakukan pemilihan ekplan. Eksplan yang digunakan untuk induksi kalurs adalah umbi akarnya, tetapi akan lebih baik lagi jika menggunakan jaringan kambium sekitarnya. Umbi wortel yang langsung diambil dari lapangan jauh lebih baik dari pada umbi dari wortel yang dibeli di pasar. Sterilisasi terhadap umbi wortel yang akan dipakai sebagai eksplan dalam kultur jaringan sangat penting karena umbi yang berasal dari tanah umumnya mudah sekali terkontaminasi dan biasanya sterilsasinya agak sulit.
Kontaminasi yang terjadi pada wortel diakibatkan oleh ruangan yang kurang bersih, media yang kurang steril atau penutup media kurang rapat, air yang digunakan, alat-alat yang digunakan dan orang yang melakukan kegiatan. Salah satu faktor pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adalah kontaminasi yang dapat terjadi setiap saat dalam masa kultur. Kontaminasi dapat dari eksplan baik internal maupun eksternal, organisme kecil yang masuk dalam media, air yang digunakan, botol kultur atau alat-alat tanaman yang kurang steril, lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor (spora di udara), kecerobohan dalam pelaksanaan.
Dengan demikian sterilisasi merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan kultur jaringan. Sterilisasi yang utama harus dilakukan adalah sterilisasi ruang, alat dan bahan karena sterilisasi alat dan bahan sangat pengaruh sekali, adapun alat–alat yang perlu di sterilkan sebelum penanaman adalah pinset, gunting, gagang scapel, petridhis, botol kosong suhu yang digunakan untuk sterilisasi 121°C pada tekanan 1,5 kg/cm 2 selama 1 jam, perhitungan waktu sterilisasi setelah tekanan yang diinginkan tercapai.
Kontaminasi disebabkan oleh jamur dan bakteri. Kontaminan ini tumbuh pertama kali pada eksplan kemudian menyebar ke dalam medium, ini menunjukkan bahwa kontaminasi berasal dari eksplan, karena kurangnya sterilisasi terhadap eksplan.
Kontaminasi oleh jamur ditandai dengan munculnya benang-benang yang berwarna putih, yang merupakan miselium jamur. Jamur dapat menginfeksi jaringan secara sistemik (umum tersebar diseluruh organ) terlihat setelah jaringan tersebut dipotong dan akan menyebar sehingga jaringan tersebut akan mati. Sedangkan kontaminasi oleh bakteri ditandai dengan munculnya bercak-bercak putih pada medium terlihat agak berlendir. Bakteri lebih sulit dideteksi dibanding jamur, karena selain menginfeksi secara sistemik bakteri juga akan masuk kedalam ruang antar sel.
KESIMPULAN
- Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
- Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril, banyak tanaman yang berhasil di kultur jaringan salah satunya adalah Wortel.
SARAN
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
terima kasih blog anda sangat berguna untuk jadi salah satu referensi blog untuk saya pelajari
BalasHapushttps://www.suppliersayur.com/2022/11/manfaat-merebus-wortel-untuk.html