Dalam prakteknya memang tidak sesempurna pemikiran
yang dicetuskan oleh para pemikir masa depan dengan analisa yang luas.
Masih banyak lubang disana-sini bila memang upaya yang dilakukan hanya
berorientasi materialistis semata. Kalau sudah begini..bagaimanakah kita
yang sempat menikmati indahnya dunia pertanian, mampu mensyukuri nikmat
ilmu yang telah didapatkan??, apakah seterusnya idealisme selalu
mengalah??. Riwayat-riwayat para petani dan pejuang pertanian jangan
sampai hanya tinggal kenangan. Karena itu sejak kini hingga nanti perlu
adanya keberpihakan terhadap sektor pertanian dan petani itu sendiri
sebagai aktor lapangan dan pengeksekusi strategi pembangunan pertanian.
Baik keberpihakan pemerintah dari sisi kebijakan, masyarakat serta
penikmat ilmu pertanian. Sudah menjadi keniscayaan bahwa semua orang
membutuhkan mereka.
Menurut mantan menteri pertanian Bungaran saragih,
Di antara pilihan-pilihan strategi pembangunan ekonomi yang ada,
strategi pembangunan yang memenuhi karakteristik bangsa Indonesia
sebagai Negara berkembang adalah pembangunan agribisnis (Agribusiness
Led Development) yakni suatu strategi pembangunan ekonomi yang
mengintegrasikan pembangunan pertanian (termasuk perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan) dengan pembangunan industri hulu dan hilir
pertanian serta sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya.
Dalam dunia kepustakaan sebenarnya telah banyak
ditemukan teknologi sederhana dan tepat guna sebagai referensi untuk
mendukung usaha pertanian yang memang memiliki karakter yang khas.
Pertanian memang terkesan lemah, karena setiap usaha pemanfaatan hasil
pertanian selalu terbentur dengan karakter dari bahan hasil pertanian
tersebut yang notabene, gampang rusak, umur simpan pendek dan begitu
banyak memakan ruang untuk penampungan hasilnya. Teknologi tepat guna
yang telah dihasilkan telah banyak mampu menjawab kelemahan-kelemahan
tersebut, dan sampai saat ini bahan pengetahuan untuk menerapkan
teknologi itu masih tersimpan dan hampir teronggok tak terberdayakan.
Banyak pihak yang mencoba mendokumentasikan atau bahkan
mengkomunikasikan melalui upaya penyuluhan tentang penerapan teknologi
tepat guna kepada masyarakat petani. Bahkan berbagai mesin tepat guna
sebagai hasil dari ekspresi kreatifitas dari penerapan ilmu telah banyak
beredar dipasaran. Sekarang kembali lagi ke awal terkait sebuah
pertanyaan besar, mengapa idealisme selalu mengalah??.
Keberpihakan yang adil terhadap pertanian dan
pengorganisiran usaha pertanian yang professional tanpa mengutamakan
materialistis atau individualisme kelompok semata memang segera harus
diterapkan. Oleh karena itu, misi mulia yang tampak sekilas disandingkan
di punggung para pelaku dan pemaham pertanian, bukan sebuah fatamorgana
dan kini memang telah menjadi nyata, bahwa itulah tugas para alumni
pertanian untuk memikirkan riwayat para petani kini dan nanti.
0 Komentar: