Kultur kalus bertujuan untuk memperoleh kalus dari explan yang di isolasi dan di tumbuhkan di dalam lingkungan terkendali. Kalus diharapkan memperbanyak diri secara terus menerus . sel –sel penyusun kalus adalah sel – sel parenkin yang mempunyai ikatan renggang dengan sel – sel lain. Dalam kultur invitro , kalus dapat dihasilkan dari potongan organ yang steril , dalam media yang mengandung auksin dan kadang – kadan juga sitokinin.
Kultur kalus memiliki potensial morfogenik jenis tanaman atau dari berbagai jenis eksplan seringkali gagal bergenerasi membentuk tunas atau hanya mampu membentuk akar saja , namun bukan berarti zat pengatur tumbuh serta lingkungan yang cocok untuk proses regenerasi.
Pada kalus dapat, terbentuk sel – sel tungal atau kelompok sel yang berukuran lebih kecil yang merupakan pusat-pusat folifemisi sel berkembang menjadi modul bulat yang dapat membentuk tunas akar, batang, atau embrio, pusat-pusat poolfunasi disebut meristemoid. Meristemoid merupakan sekumpulan mirip meristem dengan sitoplasma dan vokuola kecil serta akan kaya pati.
Kultur kalus memiliki potensial morfogenik jenis tanaman atau dari berbagai jenis eksplan seringkali gagal bergenerasi membentuk tunas atau hanya mampu membentuk akar saja , namun bukan berarti zat pengatur tumbuh serta lingkungan yang cocok untuk proses regenerasi.
Pada kalus dapat, terbentuk sel – sel tungal atau kelompok sel yang berukuran lebih kecil yang merupakan pusat-pusat folifemisi sel berkembang menjadi modul bulat yang dapat membentuk tunas akar, batang, atau embrio, pusat-pusat poolfunasi disebut meristemoid. Meristemoid merupakan sekumpulan mirip meristem dengan sitoplasma dan vokuola kecil serta akan kaya pati.
Anda dapat melihat dan mengunduh Laporan Praktikum Kultur Kalus selengkapnya dengan menekan tombol download dibawah ini.
0 Komentar: